Jumat, 24 Februari 2017

Pejuang Di Gaza

Menjalankan misi dan berjuang di wilayah konflik tak semudah berdakwah dan berbicara atau menyampaikan tentang perjuangan dihadapan ribuan jamaah, tak semudah membalikkan telapak tangan dan tak cukup hanya dengan dakwah teori, perjuangan berada di wilayah konflik sangat berat apalagi berada di Jalur Gaza-Palestina. Yang mana wilayah konflik yang satu ini sangat jauh berbeda dengan Negara-negara konflik lainnya seperti Irak, Afghanistan. Dimanakah perbedaanya? Jika di Afghan dan Irak atau di Libya konfliknya dapat reda dan kembali aman, sedangkan di Palestina konflik ini berkepanjangan tidak ada tanda-tanda damai, sejak yahudi bahkan sebagian besar dari para ulama Palestina mengatakan bahwa konflik antara Israel dan Palestina ini hingga akhir zaman, warga yahudi pun sadar akan hal tersebut sehingga warga yahudi menanam sebuah pohon yang dikenal dengan pohon Gorgot dimana diakhir zaman nanti warga yahudi akan bernaung dan berlindung dibalik pohon yang dianggap oleh orang yahudi sebagai pohon penyelamat.

Berada di Jalur Gaza sejak tahun 2009 saat agresi Israel ke Jalur Gaza secara besar-besaran yang menewaskan kurang lebih 1.400 orang warga Jalur Gaza dan melukai belasan ribu warga Jalur Gaza tentunya yang menjadi korban selalu saja didominasi oleh anak-anak dan wanita, bahkan senjata kimia yang dimiliki oleh Israel yang notabene dilarang oleh Jenewa pun digunakan oleh Israel yaitu bom fosfor, bom fosfor adalah mengandung bahan kimia yang mematikan jika diledakkan maka keluar bentuk gumpalan kapas, dari gumpalan bentuk kapas tersebut mengeluarkan asap yang sangat berbahaya jika dihirup, gumpalan bentuk seperti asap tersebut tidak akan padam berbulan-bulan lamanya, jika bagian tubuh terkena bom fosfor maka kulit akan terbakar dan reaksinya akan menjalar kebagian bagian daging hingga kelihatan tulang dari korban tersebut.

Cerita seorang relawan Indonesia dalam menyampaikan amanah di Jalur Gaza [TRUE STORY]



History korban pemuda bom fosfor Israel

Ada satu korban bom fosfor yang pernah saya temui dan berikan bantuan berupa uang cash kepada pemuda tersebut, saya temui pemuda tersebut kurang lebih 1 tahun setelah beliau terkena bom fosfor, beliau terkena bom fosfor saat mengantarkan temannya yang syahid ke pemakaman, tiba-tiba tentara israel melepaskan bom fosfor kekerumunan di makam syuhada tersebut di daerah yang namanya Syeikh Ridwan Gaza City, kedua telapak tangannya terdapat beberapa luka seperti lubang kecil yang hampir menembus kepermukaan tulang, pemuda tersebut mengatakan luka tersebut semakin hari semakin besar tak pernah kering seperti luka yang masih baru, tidak hanya bagian telapak tangan dan bagian permukaan tubuh lainnya terkena fosfor akan tetapi pada saat israel melontakan bom fosfor beliau terkepung diantara asap bom fosfor dan beliau sempat menghirup asap dari bom fosfor, akibatnya darah pemuda tersebut tertular (kata dokter saat memeriksa beliau), pemuda tersebut terpaksa harus melakukan cuci darah 3 kali dalam seminggu.

Cerita seorang relawan Indonesia dalam menyampaikan amanah di Jalur Gaza [TRUE STORY]

Bayangkan wahai pembaca yang insya Allah dirahmati Allah swt, bahkan untuk cuci darahpun harus berharap bantuan dari sanak saudaranya, Alhamdulillah penulis memberikan uang pribadi kepada pemuda tersebut untuk cuci darah 2 kali.

Cerita seorang relawan Indonesia dalam menyampaikan amanah di Jalur Gaza [TRUE STORY]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar